MIKRO EKONOMI
DOSEN : ERIKSON SIMBOLON, SE.MM
Pengertian Ilmu Ekonomi
• Scarcity
(Kelangkaan)
Alat pemuas kebutuhan
manusia jumlahnya terbatas sementara
kebutuhan manusia tidak
terbatas.
• Choices
(Pilihan-Pilihan)
Terbatasnya alat pemuas
kebutuhan manusia sementara kebutuhan
tidak terbatas
mendorong manusia melakukan pilihan-pilihan yang
bersifat individu
maupun kolektif.
• Opportunity Cost
(Biaya Kesempatan)
Manusia bersifat
rasional artinya pertimbangan menurut prinsif ekonomi
dan untung rugi. Oleh
karena itu ekonom akan memandang bahwa alat
pemuas kebutuhan akan
dinilai berdasarkan alternatif penggunaannya
untuk kesempatan yang
lain.
Jadi ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan
masyarakat dalam
menentukan pilihan (alokasi) atas sumber daya yang
langka dalam upaya
meningkatkan kualitas hidupnya.
Masalah Ekonomi :
• Apa yang harus
diproduksi dan berapa banyaknya ?
• Bagaimana
memproduksinya ?
• Untuk siapa barang
dan jasa diproduksi ?
Barang dan Jasa
• Barang Ekonomi dan
Barang Bebas
• Barang Akhir :
• Durable goods
• Undurable goods
• Barang Modal (barang
dibuat untuk menghasilkan barang lain).
• Barang Antara (barang
yang belum dapat langsung digunakan
konsumen/perlu diolah
lebih lanjut).
Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi ?
• Memperbaiki cara
berfikir yang membantu pengambilan
keputusan.
• Membantu memahami
masyarakat.
• Membantu memahami
masalah-masalah internasional.
• Bermanfaat dalam
membangun masyarakat.
Ruang Lingkup Ilmu
Ekonomi
• Teori Ekonomi
Mikro :
– Interaksi di pasar
barang (penjual vs pembeli)
– Tingkah laku pembeli
dan penjual (pembeli memuaskan kebutuhannya
dan penjual/produsen
memaksimumkan keuntungan).
– Interaksi di pasar
faktor produksi (Tk, modal, tanah, wirausaha)
• Teori Ekonomi
Makro
– Penentuan tingkat
ekonomi negara.
– Pengeluaran agregat
(C + G + I + (X-M))
– Mengatasi
pengangguran dan inflasi
Metodologi Ilmu
Ekonomi
• Teori Ekonomi
Berusaha menjelaskan
dan melakukan prediksi-prediksi atas gejala yang
diamati.
• Model Ekonomi
Penyederhanaan dari
keadaan yang sebenarnya baik dalam bentuk verbal,
diagram, dan matematis.
• Metoda Deduktif dan
Induktif
• Ceteris Paribus dan
Fallacy Composition.
• Ekonomi positif (apa
yang terjadi) dan ekonomi normatif (apa yang
seharusnya terjadi).
MEKANISME PASAR
• Permintaan
Keinginan konsumen
untuk membeli barang dengan berbagai
alternatif harganya.
Perubahan jumlah yang
diminta vs Perubahan Permintaan
Perubahan jumlah yang
diminta terjadi sepanjang kurve (the move
along curve) yang
disebabkan oleh perubahan harga barang.
Perubahan permintaan
disebakan oleh perubahan faktor lain selain
harga (shifting curve)
pergeseran kurve naik atau tutun.
Hukum Permintaan :
Apabila harga barang
naik maka jumlah yang diminta akan turun
sebaliknya jika harga
turun jumlah yang diminta akan naik.
Kasus Pengecualian dari
Hukum Permintaan:
1. Barang yang memiliki
unsur spekulasi [emas, saham, tanah].
2. Barang prestise dan
luxury [mobil mewah, benda seni tinggi,
benda kuno dll.]
3. Barang Giffen [harga
turun permintaan turun] akibat efek (-)
pendapatan lebih besar
dari efek (+) substitusi.
Penawaran (Supply)
Jumlah barang yang
produsen ingin tawarkan (jual) pada
berbagai tingkat harga
selama periode tertentu.
a. Faktor yang
mempengaruhi Penawaran :
1. Harga barang itu
sendiri (Px)
2. Harga barang lain
terkait (Py)
3. Harga faktor
produksi (Pi)
4. Biaya produksi (C)
5. Teknologi produksi
(T)
6. Jumlah penjual (Ped)
7. Tujuan perusahaan
(Tj)
8. Kebijakan pemerintah
(Kb)
Hukum Penawaran
Apabila harga barang
naik maka jumlah yang
ditawarkan akan naik
sebaliknya jika harga turun maka
jumlah yang ditawarkan
juga menurun dengan asumsi
ceteris paribus.
HARGA KESEIMBANGAN
• Harga keseimbangan
adalah harga dimana konsumen
maupun produsen
sama-sama tidak ingin menambah
atau mengurangi jumlah
konsumsi atau penjualan.
• Harga di luar
keseimbangan akan mengakibatkan
excess permintaan atau
excess penawaran.
• Perubahan Keseimbangan
Perubahan keseimbangan
terjadi bila ada perubahan pada sisi
permintaan atau
penawaran
• Surplus Ekonomi
Surplus konsumen =
selisih antara jumlah yang konsumen
sanggup membayar dengan
yang harus dibayar.
Surplus produsen =
selisih antara jumlah yang diterima dengan
mereka yang harus
diterima.
Kegagalan Pasar
Pasar akan
mengakibatkan tidak efisien jika terjadi:
a. Incomplete
Information
b. Monopoly Power
c. Externality (social cost)
d. Public Goods [Non
Rival, non exclusive, non
divisible)
e. Altruism Goods
[kemanusiaan]
• Intervensi Pemerintah
a. Kontrol harga
1. Floor Price
(minimum)
2. Ceiling Price
(maksimum)
3. Quota (pembatasan
produksi)
b. Pajak
c. Subsidi
Kontrol Harga Oleh Pemerintah
a. Harga Dasar (Floor
Price)
Adalah harga minimum
yang diberlakukan Pemerintah dalam
rangka melindungi
produsen/penjual produk tertentu
Harga Maksimum (Ceiling Price)
Adalah batas harga jual
tertinggi yang boleh dicapai oleh
produsen. [untuk
melindungi konsumen]
(kebijakan ini tidak
bermanfaat apabila ada kekuatan oligopoli,
monopoli dan kartel
misalnya HPS semen).
Kuota
Selain dengan cara
membeli, Pemerintah juga dapat melakukan
pembatasan jumlah
produksi (kuota).
Pajak dan Subsidi
a. Pajak
Pajak akan meningkatkan
harga menjadi mahal tetapi
diperlukan sebagai
sumber penerimaan negara.
Subsidi
Subsidi merupakan
kebalikan dari pajak karena subsidi
menambah pendapatan
nyata baik kepada konsumen maupun
produsen.
Tarif dan Kuota
Pada perekonomian yang
terbuka (global), harga yang berlaku
adalah harga
internasional. Bila harga domestik lebih tinggi dari
harga internasional
biasanya akan melakukan impor.
Dalam rangka proteksi
terhadap produsen domestik Pemerintah
dapat menerapkan
kebijakan tarif (pajak impor) dan kuota
impor.
KONSEP ELASTISITAS
Elastisitas
Permintaan
Adalah perubahan
relatif jumlah barang yang dibeli sebagai akibat
dari perubahan relatif
salah satu faktor yang mempengaruhinya.
a. Elastisitas harga
adalah % perubahan jumlah permintaan yang
disebabkan oleh %
perubahan harga.
Faktor-faktor yang menentukan
Elastisitas Harga
• Tingkat substitusi
(substitusi makin baik makin elastis).
• Jumlah pemakai (makin
banyak pemakai makin tidak elastis).
• Proporsi kenaikan
harga terhadap pendapatan konsumen
(makin besar
proporsinya, makin elastis).
• Jangka waktu (makin
lama makin elastis).
Elastisitas
Pendapatan (Income Elaticity)
% perubahan permintaan
yang disebabkan oleh %
perubahan pendapatan
konsumen
Elastisitas Penawaran
% perubahan
penawaran yang disebabkan oleh %
perubahan harga
Teori Cobweb (sarang laba-laba)
Terjadi pada produk
pertanian karena :
a. Berfluktuasi pada
musim ke musim
b. Reaksi terlambat
(time lag) dari produsen terhadap harga
c. Undurable gods.
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Tujuan konsumen --- kepuasan maksimum.
Asumsi Utama :
1. Commodities :
makin banyak barang yang dikonsumsi
makin besar manfaatnya.
2. Utility (manfaat)
digunakan sebagai dasar pengambil
keputusan konsumen
(Total utility dan marginal utility).
3. The law of
diminishing marginal utility
4. Transitivity (konsistensi
preferensi) : bila brg X lebih
disukai dari Y dan y
lebih disukai dari Z maka X lebih
disukai dari Z.
5. Perfect Knowledge
: konsumen memiliki pengetahuan
sempurna terhadap
keputusan konsumsinya.
Teori Kardinal
(Cardinal Theory)
Kegunaan dapat dihitung
secara
nominal disebut util
2. Keputusan
mengkonsumsi
berdasarkan
perbandingan harga
dengan manfaat yang
diperoleh.
3. Total utility
merupakan kegunaan
yang diperoleh dari
konsumsi dan
Marginal utility adalah
tambahan
kegunaan karena
tambahankonsumsi 1
unit.
4. Total uang yang
dikeluarkan
adalah jumlah unit
dikali harga
satuan.
5. Kepuasan maksimum
terjadi saat
Mux=Px
Teori Ordinal
(Ordinal Theory)
Kegunaan tidak dapat
dihitung dan hanya dapat dibandingkan.
Menggunakan kurve
indeferen dan budget line
Kurve indiferen
• Konsumen mempunyai
preferensi thd barang yang
dinyatakan dalam
indifferent map.
• Konsumen memiliki
uang
• Kosumen berusaha
memaksikumkan kepuasan.
a. Turun dari kiri atas
ke kanan bawah
b. Cembung ke titik
origin
c. Tdk saling memotong
d. Kurve paling atas =
kepuasan tertinggi
Substitution Effect & Income Effect
Jika harga suatu barang
turun akan mengakibatkan 2 hal :
1. Konsumen cenderung
akan menambah pembelian barang yang
harganya murah dan mengurangi
barang yang harganya mahal
(Substitution effect)
2. Pendapatan nyata
berubah menyebabkan jumlah permintaan
berubah (Income effect)
Barang Inferior dan Barang Giffen
Efek substitusi selalu
mempunyai hubungan yang
terbalik dengan
perubahan harga.
Sedangkan efek
pendapatan memiliki kemungkinan:
• Barang normal dimana
kenaikan pendapatan nyata
menaikan permintaan
(+).
• Barang inferior
terjadi bila kenaikan pendapatan nyata
menurunkan permintaan
(-).
Barang Giffen
Apabila harga naik
permintaannya justru meningkat
atau sebaliknya.
(Efek pendapatan
negatif lebih tinggi dibanding efek
substitusi).
TEORI PRODUKSI
Dimensi jangka pendek
dan jangka panjang
1. Faktor produksi
Tetap [jumlah penggunaannya tidak
tergantung output]
2. Faktor produksi
Variabel [penggunaan tergantung
pada output].
Short run = periode
dimana perusahaan tidak mampu
melakukan penyesuaian
dalam penggunaan alat
produksi.
Long run = semua faktor
produksi menjadi variabel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar