Selasa, 29 Mei 2012

MIKRO EKONOMI

MIKRO EKONOMI
DOSEN : ERIKSON SIMBOLON, SE.MM

Pengertian Ilmu Ekonomi
Scarcity (Kelangkaan)
Alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas sementara
kebutuhan manusia tidak terbatas.
Choices (Pilihan-Pilihan)
Terbatasnya alat pemuas kebutuhan manusia sementara kebutuhan
tidak terbatas mendorong manusia melakukan pilihan-pilihan yang
bersifat individu maupun kolektif.
Opportunity Cost (Biaya Kesempatan)
Manusia bersifat rasional artinya pertimbangan menurut prinsif ekonomi
dan untung rugi. Oleh karena itu ekonom akan memandang bahwa alat
pemuas kebutuhan akan dinilai berdasarkan alternatif penggunaannya
untuk kesempatan yang lain.
Jadi ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan
masyarakat dalam menentukan pilihan (alokasi) atas sumber daya yang
langka dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya.

Masalah Ekonomi :
• Apa yang harus diproduksi dan berapa banyaknya ?
• Bagaimana memproduksinya ?
• Untuk siapa barang dan jasa diproduksi ?
Barang dan Jasa
• Barang Ekonomi dan Barang Bebas
• Barang Akhir :
• Durable goods
• Undurable goods
• Barang Modal (barang dibuat untuk menghasilkan barang lain).
• Barang Antara (barang yang belum dapat langsung digunakan
konsumen/perlu diolah lebih lanjut).
Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi ?
• Memperbaiki cara berfikir yang membantu pengambilan
keputusan.
• Membantu memahami masyarakat.
• Membantu memahami masalah-masalah internasional.
• Bermanfaat dalam membangun masyarakat.
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Teori Ekonomi Mikro :
– Interaksi di pasar barang (penjual vs pembeli)
– Tingkah laku pembeli dan penjual (pembeli memuaskan kebutuhannya
dan penjual/produsen memaksimumkan keuntungan).
– Interaksi di pasar faktor produksi (Tk, modal, tanah, wirausaha)
Teori Ekonomi Makro
– Penentuan tingkat ekonomi negara.
– Pengeluaran agregat (C + G + I + (X-M))
– Mengatasi pengangguran dan inflasi
Metodologi Ilmu Ekonomi
• Teori Ekonomi
Berusaha menjelaskan dan melakukan prediksi-prediksi atas gejala yang
diamati.
• Model Ekonomi
Penyederhanaan dari keadaan yang sebenarnya baik dalam bentuk verbal,
diagram, dan matematis.
• Metoda Deduktif dan Induktif
• Ceteris Paribus dan Fallacy Composition.
• Ekonomi positif (apa yang terjadi) dan ekonomi normatif (apa yang
seharusnya terjadi).

MEKANISME PASAR
• Permintaan
Keinginan konsumen untuk membeli barang dengan berbagai
alternatif harganya.

Perubahan jumlah yang diminta vs Perubahan Permintaan
Perubahan jumlah yang diminta terjadi sepanjang kurve (the move
along curve) yang disebabkan oleh perubahan harga barang.

Perubahan permintaan disebakan oleh perubahan faktor lain selain
harga (shifting curve) pergeseran kurve naik atau tutun.
Hukum Permintaan :
Apabila harga barang naik maka jumlah yang diminta akan turun
sebaliknya jika harga turun jumlah yang diminta akan naik.
Kasus Pengecualian dari Hukum Permintaan:
1. Barang yang memiliki unsur spekulasi [emas, saham, tanah].
2. Barang prestise dan luxury [mobil mewah, benda seni tinggi,
benda kuno dll.]
3. Barang Giffen [harga turun permintaan turun] akibat efek (-)
pendapatan lebih besar dari efek (+) substitusi.
Penawaran (Supply)
Jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada
berbagai tingkat harga selama periode tertentu.
a. Faktor yang mempengaruhi Penawaran :
1. Harga barang itu sendiri (Px)
2. Harga barang lain terkait (Py)
3. Harga faktor produksi (Pi)
4. Biaya produksi (C)
5. Teknologi produksi (T)
6. Jumlah penjual (Ped)
7. Tujuan perusahaan (Tj)
8. Kebijakan pemerintah (Kb)
Hukum Penawaran
Apabila harga barang naik maka jumlah yang
ditawarkan akan naik sebaliknya jika harga turun maka
jumlah yang ditawarkan juga menurun dengan asumsi
ceteris paribus.
HARGA KESEIMBANGAN
• Harga keseimbangan adalah harga dimana konsumen
maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah
atau mengurangi jumlah konsumsi atau penjualan.
• Harga di luar keseimbangan akan mengakibatkan
excess permintaan atau excess penawaran.
Perubahan Keseimbangan
Perubahan keseimbangan terjadi bila ada perubahan pada sisi
permintaan atau penawaran
Surplus Ekonomi
Surplus konsumen = selisih antara jumlah yang konsumen
sanggup membayar dengan yang harus dibayar.
Surplus produsen = selisih antara jumlah yang diterima dengan
mereka yang harus diterima.
Kegagalan Pasar
Pasar akan mengakibatkan tidak efisien jika terjadi:
a. Incomplete Information
b. Monopoly Power
c. Externality (social cost)
d. Public Goods [Non Rival, non exclusive, non
divisible)
e. Altruism Goods [kemanusiaan]
Intervensi Pemerintah
a. Kontrol harga
1. Floor Price (minimum)
2. Ceiling Price (maksimum)
3. Quota (pembatasan produksi)
b. Pajak
c. Subsidi
Kontrol Harga Oleh Pemerintah
a. Harga Dasar (Floor Price)
Adalah harga minimum yang diberlakukan Pemerintah dalam
rangka melindungi produsen/penjual produk tertentu

Harga Maksimum (Ceiling Price)
Adalah batas harga jual tertinggi yang boleh dicapai oleh
produsen. [untuk melindungi konsumen]
(kebijakan ini tidak bermanfaat apabila ada kekuatan oligopoli,
monopoli dan kartel misalnya HPS semen).
Kuota
Selain dengan cara membeli, Pemerintah juga dapat melakukan
pembatasan jumlah produksi (kuota).
Pajak dan Subsidi
a. Pajak
Pajak akan meningkatkan harga menjadi mahal tetapi
diperlukan sebagai sumber penerimaan negara.
Subsidi
Subsidi merupakan kebalikan dari pajak karena subsidi
menambah pendapatan nyata baik kepada konsumen maupun
produsen.
Tarif dan Kuota
Pada perekonomian yang terbuka (global), harga yang berlaku
adalah harga internasional. Bila harga domestik lebih tinggi dari
harga internasional biasanya akan melakukan impor.
Dalam rangka proteksi terhadap produsen domestik Pemerintah
dapat menerapkan kebijakan tarif (pajak impor) dan kuota
impor.
KONSEP ELASTISITAS
Elastisitas Permintaan
Adalah perubahan relatif jumlah barang yang dibeli sebagai akibat
dari perubahan relatif salah satu faktor yang mempengaruhinya.
a. Elastisitas harga adalah % perubahan jumlah permintaan yang
disebabkan oleh % perubahan harga.

Faktor-faktor yang menentukan Elastisitas Harga
• Tingkat substitusi (substitusi makin baik makin elastis).
• Jumlah pemakai (makin banyak pemakai makin tidak elastis).
• Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen
(makin besar proporsinya, makin elastis).
• Jangka waktu (makin lama makin elastis).
Elastisitas Pendapatan (Income Elaticity)
% perubahan permintaan yang disebabkan oleh %
perubahan pendapatan konsumen
Elastisitas Penawaran
% perubahan penawaran yang disebabkan oleh %
perubahan harga
Teori Cobweb (sarang laba-laba)
Terjadi pada produk pertanian karena :
a. Berfluktuasi pada musim ke musim
b. Reaksi terlambat (time lag) dari produsen terhadap harga
c. Undurable gods.
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Tujuan konsumen ---􀃆 kepuasan maksimum.
Asumsi Utama :
1. Commodities : makin banyak barang yang dikonsumsi
makin besar manfaatnya.
2. Utility (manfaat) digunakan sebagai dasar pengambil
keputusan konsumen (Total utility dan marginal utility).
3. The law of diminishing marginal utility
4. Transitivity (konsistensi preferensi) : bila brg X lebih
disukai dari Y dan y lebih disukai dari Z maka X lebih
disukai dari Z.
5. Perfect Knowledge : konsumen memiliki pengetahuan
sempurna terhadap keputusan konsumsinya.
Teori Kardinal (Cardinal Theory)
Kegunaan dapat dihitung secara
nominal disebut util

2. Keputusan mengkonsumsi
berdasarkan perbandingan harga
dengan manfaat yang diperoleh.
3. Total utility merupakan kegunaan
yang diperoleh dari konsumsi dan
Marginal utility adalah tambahan
kegunaan karena
tambahankonsumsi 1 unit.
4. Total uang yang dikeluarkan
adalah jumlah unit dikali harga
satuan.
5. Kepuasan maksimum terjadi saat
Mux=Px
Teori Ordinal (Ordinal Theory)
Kegunaan tidak dapat dihitung dan hanya dapat dibandingkan.
Menggunakan kurve indeferen dan budget line
Kurve indiferen
• Konsumen mempunyai preferensi thd barang yang
dinyatakan dalam indifferent map.
• Konsumen memiliki uang
• Kosumen berusaha memaksikumkan kepuasan.
a. Turun dari kiri atas ke kanan bawah
b. Cembung ke titik origin
c. Tdk saling memotong
d. Kurve paling atas = kepuasan tertinggi                

Substitution Effect & Income Effect
Jika harga suatu barang turun akan mengakibatkan 2 hal :
1. Konsumen cenderung akan menambah pembelian barang yang
harganya murah dan mengurangi barang yang harganya mahal
(Substitution effect)
2. Pendapatan nyata berubah menyebabkan jumlah permintaan
berubah (Income effect)
Barang Inferior dan Barang Giffen
Efek substitusi selalu mempunyai hubungan yang
terbalik dengan perubahan harga.
Sedangkan efek pendapatan memiliki kemungkinan:
• Barang normal dimana kenaikan pendapatan nyata
menaikan permintaan (+).
• Barang inferior terjadi bila kenaikan pendapatan nyata
menurunkan permintaan (-).
Barang Giffen
Apabila harga naik permintaannya justru meningkat
atau sebaliknya.
(Efek pendapatan negatif lebih tinggi dibanding efek
substitusi).

TEORI PRODUKSI
Dimensi jangka pendek dan jangka panjang
1. Faktor produksi Tetap [jumlah penggunaannya tidak
tergantung output]
2. Faktor produksi Variabel [penggunaan tergantung
pada output].
Short run = periode dimana perusahaan tidak mampu
melakukan penyesuaian dalam penggunaan alat
produksi.
Long run = semua faktor produksi menjadi variabel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar